Surabaya- Kota Surabaya kini telah memasuki usia 720 tahun. Dalam
perjalanan ke depan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi kota ini agar
tetap berkembang serta menjelma menjadi kota maju. Untuk menggapai tujuan itu,
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini punya ‘jurus’ jitu, yakni kerja keras dan
tidak mudah putus asa.
Dia mengatakan, selama ini, banyak orang dari luar Surabaya
mengakui bahwa warga Kota Pahlawan merupakan tipikal pekerja keras yang ngeyel. Semangat tidak mudah putus asa
dalam mencapai suatu tujuan juga identik dengan karakter perjuangan arek-arek Suroboyo. Hal inilah yang
dipandang Risma -sapaan wali kota- sebagai keunggulan yang harus dimaksimalkan.
“Warga Surabaya harus bisa memaksimalkan potensi yang ada.
Kita harus berpikir out of the box
tidak hanya memikirkan jangka pendek tapi juga jangka panjang. Mengingat, Kota
Surabaya kini sudah banyak diperhitungkan di skala internasional,” ujarnya saat
upacara peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-720 di Taman Surya, Jumat
(31/5).
Dikatakan Risma, Surabaya sudah terkenal sebagai kota yang
cantik. Para tamu yang berasal dari luar kota maupun luar negeri, memberikan
pujian terhadap tampilan kota. Kebanyakan mereka terkesan atas keberhasilan
Surabaya dalam penataan kota dan pengelolaan lingkungan. Keasrian taman kota
juga banyak menyita perhatian setiap tamu yang datang.
Kerja keras serta komitmen Surabaya tersebut tampaknya
berbuah manis. Puncaknya, Surabaya dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan
Asia-Pacific Economic Cooperation
(APEC) atau pertemuan ekonomi se-Asia Pasifik pada 6-21 April 2013.
Sementara itu, upacara peringatan HJKS ke-720 sangat kental
nuansa Suroboyo-an. Betapa tidak,
seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkot Surabaya termasuk
para camat dan lurah tampil beda. Mereka mengenakan busana tradisional yang
biasa dikenakan cak dan ning.
Upacara yang dihadiri Forum Pimpinan Daerah, DPRD Surabaya,
para undangan dari duta besar negara sahabat, pemuka agama, tokoh masyarakat,
pimpinan Partai Politik itu diawali dengan pembacaan riwayat singkat Kota
Surabaya oleh Wisnu Sakti Buana, selaku pimpinan DPRD Surabaya. Kemudian
dilanjutkan dengan pidato Wali Kota, yang banyak membahas tentang peningkatan
kualitas pendidikan serta pelayanan kesehatan yang menyapa seluruh keluarga
tidak mampu melalui program Jamkesmas non kuota.
Usai upacara, acara dilanjutkan dengan pesta rakyat di Taman
Surya. Di sini, para undangan berbaur dengan warga, menikmati sajian kuliner
secara gratis. Total ada 62 stan yang menawarkan aneka hidangan khas Surabaya.
Antara lain, Semanggi, Rujak Cingur, Lontong Balap, Tahu Campur, Kupang Lontong,
hingga Nasi Goreng. Tak ketinggalan, Pecel, Bakso, Sate Klopo, Soto Ayam, Soto
Daging dan juga Kare kambing.
Siti Rahayu (36), warga Gubeng yang datang ke Taman Surya
bersama anaknya mengatakan, pesta rakyat tersebut menandakan bahwa perayaan
HJKS ke-720 tahun ini merupakan milik bersama warga Kota Surabaya. “Sesuai
namanya, ini benar-benar menjadi pesta rakyat karena kita sebagai masyarakat
diperbolehkan untuk mencicipi menu apa saja yang kita inginkan,” ujarnya.
Sementara anggota DPRD Kota Surabaya, Mochamad Anwar yang
ikut menghadiri agenda upacara, mengatakan, di usianya yang ke-720 tahun, Kota
Surabaya telah mengalami kemajuan luar biasa. Bahkan, kata dia, pengakuan
kemajuan kota Surabaya tidak hanya diakui di level nasional, tetapi sudah skala
dunia. “Karena itu, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Walikota.
Ada banyak aspek kemajuan yang sudah dicapai. Salah satunya, Surabaya sekarang
bersih dan asri. Luar biasa,” ujar Anwar.( Ham
)