Baktiono : "Kalau Jadi Wali Kota Itu Jangan Asal Ngomong" !!
Surabaya Newsweek - Silang pendapat antara DPRD Kota Surabaya dengan Pemkot Surabaya dalam penutupan lokalisasi Tambak Asri Surabaya yang dinilai Dewan sebagai bentuk Diskriminasi yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya Khususnya Walikota Surabaya Tri Rismaharini .
Mengacu pada penutupan
perdana Lokalisasi Dupak Bangunsari , dimana setiap PSK mendapat bantuan
sebesar 3 juta dan mucikari 10 juta , namun untuk kali kedua penutupan
Lokalisasi di wilayah Tambak Asri Mucikari hanya mendapatkan 1 juta dan dinilai
dewan ada perbedaan dan keadilan tidak merata yang lakukan oleh Pemkot Surabaya dalam
merealisasikan bantuan kepada para Mucikari.
Pada kesempatan
kali ini Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Baktiono mengkritik tajam terkait
penutupan Lokalisasi .” Diketahui, Pemkot Surabaya dianggap tidak menepati
janji saat menjanjikan kompensasi sebesar Rp 10 juta kepada mucikari yang
tutup. Saat ini sebanyak 10 mucikari telah menutup wismanya sejak 5 Desember
2012 namun hanya mendapat tali asih sebesar Rp 1 juta saja.
Pihaknya
mempertanyakan janji yang disampaikan Walikota Surabaya Tri Rismaharini kepada
warga Tambak Asri terkait kompensasi bagi PSK dan Mucikari. Hal ini menurutnya
sebuah bentuk diskriminasi kepada warga karena ditempat berbeda yaitu Dupak
Bangunsari, mucikari tetap mendapat Rp 10 juta.
“Makanya kalau
jadi walikota itu jangan asal ngomong. Kalau sudah janji ya harus ditepati.
Mereka juga manusia yang tetap mendapatkan haknya,” ungkap politisi PDIP.
Lain halnya
dengan Kadinsos Surabaya Supomo yang masih dibawah kendali Walikota
Surabaya mengatakan,” Kami tetap
melaksanakan penutupan karena sudah sesuai rencana. Bahkan, dirinya menyangkal
jika dikatakan Walikota Surabaya pernah berjanji kepada warga terkait
kompensasi.”Bu Walikota gak mungkin berjanji kepada warga. Karena rancangan
anggaran belum dibuat. Kita tetap melaksanakan penutupan sesuai rencana,”
bantahnya. ( Ham )