10 Parpol Terima Hasil Audit BPK Terkait Dana Banpol 2012



Surabaya Newsweek- Untuk menghindari segala sesuatu yang tidak diinginkan baik  masalah gesekan pendapat atau salah persepsi  dari partai politik  terkait dana Banpol  Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Pemkot Surabaya
mengundang perwakilan dari 10 partai politik (Parpol) yang mendapatkan dana bantuan politik (Banpol) 2012, Selasa (7/5). Kehadiran 10 perwakilan Parpol tersebut terkait penyampaian laporan hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran dana bantuan keuangan Parpol yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2012 kota Surabaya oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) perwakilan Jawa Timur.
Kepala Bakesbang Linmas Pemkot Surabaya, Soemarno mengatakan, “ berdasarkan hasil audit dari BPK, laporan pertanggungjawaban dana bantuan keuangan untuk kesepuluh Parpol peserta Pemilu 2009 tersebut semuanya clear. Kesepuluh Parpol tersebut yakni Partai Demokrat, PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golkar, Partai Damai Sejahtera, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Persatua Pembangunan dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama.   
“Penyampaian laporannya nggak ada masalah. Semua sudah clear, bisa terima, dan dalam batas kewajaran karena memang Parpol kan auditnya sesuai dengan usulan, usulan sesuai dengan perolehan suara, kemudian dialokasikan untuk apa. Hasil audit itu harus sama untuk usulan itu,” terang Soemarno sesuai rapat.
Turunnya hasil audit BPK tersebut juga menjadi pijakan Bakesbang Linmas terkait pengajuan dana bantuan keuangan Parpol untuk tahun 2013. Meski, ada beberapa Parpol yang sudah mengajukan dana bantuan yang acapkali disebut dana bantuan politik (Banpol) ini, sebelum hasil audit BPK turun.
“Kalau toh belum diaudit, kita belum tahu dia bisa mempertanggungjawabkan sesuai proposal apa nggak, jadi saya harus koordinasi dengan BPK. Kalau sudah kan kelihatan bahwa dia sudah diaudit sehingga dia memiliki kesempatan dan diberikan hak untuk mengajukan Banpol  2013. Ada tiga Parpol yang sudah mengajukan ketika hasil audit belum turun,” sambung Soemarno.
Dijelaskan pria yang sudah kenyang pengalaman memimpin Bakesbang Linmas ini, tiga Parpol yang sudah mengajukan dana Banpol yakni Partai Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sementara Parpol lainnya seperto Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar dan Partai Damai Sejahtera (PDS), segera akan mengajukan.
“Sudah tiga yang mengajukan Banpol 2013, yakni PD, Gerindra dan PPP, mungkin dalam satu dua hari ini sudah cair. Lainnya menyusul. Sebetulnya tidak ada kesulitan bagi Parpol untuk mengajukan karena kan setiap tahun ini dilakukan. Mungkin karena kesibukan administrasi internal,” sambung dia.
Kepala Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Eka Aprilia mengatakan, tidak ada masalah dengan hasil audit BPK terhadap pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran dana bantuan keuangan kepada partainya. “Tidak ada masalah, semuanya jelas,” ujarnya.
Untuk tahun 2013, Soemarno menyebut bahwa penggunaan dana bantuan keuangan untuk masing-masing Parpol, akan lebih ketat dari sebelumnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 Tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 Tentang bantuan keuangan kepada partai politik, ada perubahan mendasar bahwa terhitung mulai tahun anggaran 2013, penggunaan bantuan keuangan kepada Parpol digunakan untuk melaksanakan pendidikan politik bagi anggota parpol dan masyarakat paling sedikit 60 persen. “Sementara yang 40 persen untuk kegiatan operasional sekretariat,” ujar Soemarno.
Untuk dana bantuan keuangan kepada masing-masing Parpol merujuk hasil Pemilu 2009, Partai Demokrat (PD) mendapatkan jumlah terbesar yang dihitung berdasarkan jumlah suara. Per suara dikalikan Rp 726,05. PD dengan perolehan suara sebesar 311.792, mendapat Banpol Rp 226.376.582 yang dibulatkan menjadi Rp 226.376.000. Untuk pendidikan politik, PD berarti harus mengalokasikan dana sebesar Rp 135.825.600. Posisi kedua ditempati PDI Perjuangan yang meraih suara 189.010 dan mendapatkan Banpol Rp 137.230.00. Adapun Parpol yang mendapatkan Banpol paling sedikit adalah Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). PKNU dengan raihan 23.686 suara, mendapatkan dana Banpol sebesar Rp 17.197.000 ( Ham )
Lebih baru Lebih lama
Advertisement