Perhatian yang diberikan Pemkot
Surabaya kepada para pekerja menjadi salah satu kunci sukses pertumbuhan
ekonomi di Kota Pahlawan. Melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), pemkot secara
rutin menggelar pendampingan dan pelatihan keterampilan. Bursa kerja juga acap
kali dilaksanakan guna menekan angka pengangguran.
Pernyataan itu disampaikan Wali Kota
Tri Rismaharini saat memberikan amanat dalam Apel Peringatan Hari Pekerja
Indonesia di Taman Surya, Rabu (20/2). Apel tersebut dihadiri seluruh DPC
Serikat Buruh se-Surabaya yang kesemuanya berjumlah 28.
Menurut Risma -sapaan akrab wali
kota- kaum pekerja merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dinamika Kota
Surabaya. Mereka adalah aset penggerak roda perekonomian yang harus dikelola
dengan baik. “Keberadaan pekerja sangat vital bagi perekonomian kota ini,”
ujarnya.
Predikat Surabaya sebagai kota jasa
dan perdagangan menuntut peningkatan kualitas para pekerja agar mampu bersaing
dan memiliki etos kerja tinggi. Saat ini, jumlah perusahaan di Surabaya
mencapai 11.712 dengan total pekerja sekitar 1,4 juta. Jumlah tersebut
menunjukan tingkat kepercayaan penanaman investasi sangat tinggi. Tentunya,
capaian itu harus dijawab dengan peningkatan kualitas SDM yang mumpuni.
Dalam hal pengelolaan SDM, wali kota
menilai China merupakan negara maju yang berhasil meningkatkan kualitas
pekerjanya. Dia berpatokan bahwa di negeri tirai bambu itu nyaris tak dijumpai
konflik terkait para buruh. Ternyata, di sana pemerintah secara aktif membekali
para pekerja dengan pelatihan keterampilan khusus. Misalnya pelatihan garmen,
penggunaan teknologi, teknik konstruksi, dsb. “Semua pembekalannya terfokus,
ini tentu bagus sekali. Sebab nanti ketika terjadi perubahan teknologi atau
tren industri, para pekerja sudah siap,” terang Risma.
Di sisi lain, dia menyadari kaum
buruh pasti juga punya beragam masalah. Namun, Risma mengatakan pemkot selalu
terbuka menanggapi setiap permasalahan yang ada. “Saya tahu banyak problem yang
tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa diselesaikan. Kalau ada masalah,
mari dibicarakan. Pemkot pasti membantu mencarikan jalan keluarnya,” katanya.
Pemkot juga mendapat kado dalam HUT
Hari Pekerja berupa satu mobil Unit Reaksi Cepat Kecelakaan Kerja (URCKK). Kepala Disnaker Dwi Purnomo
menjelaskan, mobil bantuan dari Kementerian Tenaga Kerja tersebut dilengkapi sejumlah
fasilitas. Diantaranya, alat pengukur kelembaban udara, pengukur kadar alkohol
dan narkoba, alat tensi, tandu, serta pemantau kepekaan kebisingan suara.
Kendaraan operasional ini akan
digunakan bergiliran dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya. Urutannya
berdasarkan apa yang telah diprogramkan Disnaker. Meski tak menutup kemungkinan
pula melayani permintaan khusus dari perusahaan dalam keadaan darurat. “Karena
ini masih baru, sementara berjalan menurut kalender yang telah kami program,”
tutur Dwi.
Untuk diketahui, menurut Dwi, Pemkot
Surabaya merupakan satu-satunya instansi pemerintah daerah di Indonesia yang
menggelar Apel Peringatan Hari Pekerja. Fakta itu seakan mempertegas komitmen
pemkot yang menghargai keberadaan para pekerja. “Kalau mayday (hari buruh) dimana-mana diperingati, tapi kalau Hari
Pekerja Indonesia hanya Pemkot Surabaya yang menggelar apel khusus,” imbuhnya.